YAMAHA NMAX, MAXI SKUTIK FENOMENAL DI INDONESIA (1)

Sebut saja Yamaha NMAX, siapa yang tidak kenal dengan skutik satu ini. Mulai dari anak SD hingga bapak-bapak atau ibu-ibu pasti tahu dengan skutik maxi yang satu ini. Sebagai pelopor skutik maxi rakitan lokal di tanah air, layak memang untuk menjadi fenomena tersendiri di kancah "persilatan" sepeda motor, di mana sepeda motor adalah salah satu alat transportasi andalan masyarakat di Indonesia.

Menjadi pelopor memang tidaklah mudah, bahkan mungkin harus berdarah-darah. Dengan contoh perjuangan Yamaha untuk menghadirkan skutik pabrikan Jepang pertama kali, yaitu Nouvo di tahun 2002, saat itu bisa dikatakan masih kurang berhasil untuk populer. Booming skutik bisa dikatakan terjadi saat Yamaha menghadirkan Mio pada tahun 2003. Setelah diikuti oleh kompetitor abadinya sesama pabrikan Jepang, Honda dan Suzuki, Yamaha menjadi pelopor lagi di tanah air untuk kehadiran jenis sepeda motor baru, yaitu skutik maxi rakitan lokal dalam negeri, dengan menghadirkan NMAX. Sebenarnya skutik maxi diawali kehadirannya di Indonesia pertama kali oleh Honda PCX 125 tahun 2010, namun demikian PCX tersebut masih diimpor utuh dari Thailand, yang berimbas pada harga jual di atas ambang batas psikologis konsumen pada umumnya, yaitu berkisar Rp 32 jutaan. Dengan menggunakan rakitan lokal, Yamaha mampu menekan biaya produksi sehingga mampu meluncurkan NMAX pada Februari 2015 di harga Rp 27 jutaan versi ABS yang disusul versi non-ABS pada Juni 2015 di harga Rp 23 jutaan. Tak pelak dengan harga yang terbilang worth to value, Yamaha NMAX menjadi laris bak kacang goreng diserbu konsumen.

Berikut spesifikasi detail Yamaha NMAX :

Desain yang atraktif dan menarik, dimensi yang maxi, fitur yang tidak kalah dari Honda PCX 125/150, beragamnya variasi pendukung di pasar, dan untuk menebus itu semua hanya dihargai sekitar setengah lebih sedikit dibandingkan Honda PCX. Sederet kelebihan itulah yang mampu menjadikan Yamaha NMAX meraih penghargaan Motorcycle of the Year 2015 versi Forum Wartawan Otomotif  (FORWOT), menyisihkan pesaingnya. Hal inilah yang menjadikan Yamaha NMAX sebagai fenomena skutik maxi di Indonesia. (bersambung)

MotoGP Styria, KTM-Pol Espargaro On Fire !!

Waah waah benar-benar luarbiasa persaingan di MotoGP Styria. Suasana persaingan level dewa. Hal ini terbukti dari urutan start nanti yang mencatat selisih waktu sangat tipis antar posisi pembalap saat kualifikasi.

Inilah posisi start besok berdasar kualifikasi yang berlangsung :

Posisi-Rider-Kebangsaan-Tim-Waktu/Selisih-Lap-Kecepatan maksimal
1 Pol Espargaro SPA Red Bull KTM (RC16) 1'23.580s 7/9 311k
2 Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V) +0.022s 4/9 310k
3 Johann Zarco FRA Reale Avintia (GP19)** +0.052s 7/8 313k
4 Joan Mir SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR) +0.098s 8/9 309k
5 Jack Miller AUS Pramac Ducati (GP20) +0.120s 5/7 315k
6 Maverick Viñales SPA Monster Yamaha (YZR-M1) +0.198s 9/9 307k
7 Alex Rins SPA Suzuki Ecstar (GSX-RR) +0.202s 7/9 310k
8 Miguel Oliveira POR Red Bull KTM Tech3 (RC16) +0.217s 8/9 310k
9 Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (GP20) +0.269s 8/9 313k
10 Fabio Quartararo FRA Petronas Yamaha (YZR-M1) +0.286s 3/9 306k
11 Franco Morbidelli ITA Petronas Yamaha (YZR-M1) +0.441s 8/9 304k
12 Danilo Petrucci ITA Ducati Team (GP20) +0.594s 9/9 310k

Kualifikasi 1:
13 Iker Lecuona SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16)* 1'23.928s 8/9 304k
14 Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16)* 1'23.932s 6/8 308k
15 Valentino Rossi ITA Monster Yamaha (YZR-M1) 1'24.127s 7/8 303k
16 Michele Pirro ITA Pramac Ducati (GP20) 1'24.273s 8/8 310k
17 Alex Marquez SPA Repsol Honda (RC213V)* 1'24.37s 9/9 309k
18 Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1'24.401s 7/8 309k
19 Bradley Smith GBR Aprilia Gresini (RS-GP) 1'24.416s 8/9 309k
20 Aleix Espargaro SPA Aprilia Gresini (RS-GP) 1'24.429s 3/8 307k
21 Stefan Bradl GER Repsol Honda (RC213V) 1'24.667s 8/9 311k
22 Tito Rabat SPA Reale Avintia (GP19) 1'24.916s 8/9 305k

Yang menjadi catatan khusus adalah Johann Zarco, walaupun menjadi yang tercepat ke-3, namun harus tetap start dari pitlane sebagai sanksi akibat kejadian di MotoGP Austria, Ahad, 16 Agustus 2020.

Oya, walaupun race akan berlangsung di sirkuit yang sama dengan MotoGP Austria pekan sebelumnya, yaitu di Redbull Ring, namun sesuai aturan FIM-Dorna, penamaan seri race tetap dibedakan, menjadi MotoGP Styria, yaitu daerah sirkuit Redbull berlokasi.

Jadi, siapa yang dijagokan untuk menjadi juara pada MotoGP Styria 2020 ? Silakan bagikan opinimu di kolom komentar.

DOVIZIOSO 2021 ? APRILIA ? DAHSYATT !!!

Well, mungkin ini salah satu kejutan yang paling menarik di race season 2020 ini. Apalagi kalau bukan info tentang salah satu racer yang paling fenomenal setelah Marc Marquez. Siapa lagi kalau bukan Andrea Dovizioso. Yes, kelanjutan sepak terjang pembalap yang menjadi peringkat 2 klasemen MotoGP dalam beberapa tahun terakhir ini jelas banyak dinantikan, setelah kepastian untuk tidak melanjutkan kerjasama dengan tim Ducati Corse telah diumumkan pekan lalu.

  

Info terakhir berhembus bahwa Dovizioso digoda untuk bergabung dengan Aprilia Racing Team Gresini di musim 2021. Setelah 8 tahun bersama Ducati dengan berbagai suka dan duka, dengan prestasi terbaik sebagai runner up di kejuaraan dunia MotoGP, dan karir 2021 belum begitu gamblang terinfo ke publik, maka inilah info terakhir yang berhembus. Adalah Aleix Espargaro yang mencoba menggoda Dovizioso, karena Dovizioso adalah salah satu idola Aleix Espargaro berkat kemampuan dan prestasinya yang mumpuni. Di MotoGP sendiri, karir Dovizioso dimulai bersama pabrikan Honda tahun 2008 dan Repsol Honda di 2009 hingga 2011 dengan posisi terbaik klasemen MotoGP di urutan ke-3 (2011) di belakang Casey Stoner dan Jorge Lorenzo, 2 pembalap yang tak diragukan lagi terbaik di masanya. Selanjutnya di musim 2012, Dovi hijrah ke tim Yamaha Tech3 dan berhasil menjadi terbaik ke-4 di klasemen akhir MotoGP. Jelas ini bukan main-main, bayangkan dengan tim satelit dia berhasil masuk podium beberapa kali dan menduduki posisi ke-4 di klasemen, di depan rekan satu timnya kala itu, Cal Crutchlow. Di musim 2013, Dovi menggantikan Valentino Rossi yang hijrah dari tim Ducati Corse ke tim Yamaha Factory Racing, dan menjalani musim yang berat karena saat itu Ducati dianggap kurang kompetitif. Namun bersama Ducati, Dovi mampu meningkatkan prestasinya hingga menjadi runner up klasemen akhir MotoGP musim 2017, 2018, 2019 di belakang Marc "Baby Alien" Marquez.

Satu-satunya tim pabrikan dengan posisi pembalap yang masih menggantung sampai saat ini adalah Aprilia menyusul belum pastinya nasib Andrea Iannone yang terseret kasus doping. Posisi Iannone sendiri di musim balap 2020 saat ini digantikan oleh Bradley Smith. Aleix Espargaro berharap dengan bergabungnya Dovi, maka pengembangan Aprilia RS-GP akan semakin pesat sehingga membuat RS-GP semakin garang menghadapi kompetitornya, apalagi Dovi sangat berpengalaman dalam pengembangan Ducati Desmosedici dengan konfigurasi mesin yang mirip dengan RS-GP 2020 yaitu V4 90 derajat.

Well, tentu sebagai penonton dan penikmat MotoGP kita berharap dapat menyaksikan gelaran MotoGP yang semakin kompetitif dan menarik. Akankah julukan Desmodovi akan berganti dan menjadi julukan baru di atas Aprilia RS-GP 2021? Bagaimana pendapatmu? Silakan sampaikan di kolom komentar Guys..

MotoGP Seri Argentina 2020 Ditunda Hingga November 2020

Foto tribute to : https://cdn2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/motogp-argentina-valentino-rossi-semangat-bangkit-jadwal-lengkap-motogp-argentina-live-streaming.jpg

Menunjuk pada pandemi COVID-19, reskeduling ajang MotoGP kembali terjadi. Setelah Thailand Grand Prix dan Grand Prix of the Americas, kali ini gelaran seri Argentina dari motoGP (Gran Premio Motul de la Republica Argentina) yang direskedul hingga 20-22 November 2020. Amat disayangkan saat kompetisi diperkirakan akan terjadi lebih ketat tahun ini, dengan melihat keseriusan tim-tim MotoGP untuk menantang hegemoni Marquez dan Honda-nya, hal ini harus terjadi. Sebagai informasi tambahan, bahwa pada 11 Maret kemarin, World Health Organisation (WHO) mendeklarasikan Covid-19 sebagai pandemik global, dengan mengatakan sebagai berikut “deeply concerned both by the alarming levels of spread and severity, and by the alarming levels of inaction.” Saat ini lebih dari 118.000 kasus Covid-19 di 114 negara, dan 4.291 orang meninggal dunia (otoshperes.com)